Buah Nenas / Ananas comosus (Buah Unggul Indonesia)
Nenas (Ananas comosus) merupakan buah yang cukup populer,
kehadirannya sering menghias meja-meja pesta sebagai buah pencuci mulut. Buah
nenas ini selalu bisa kita peroleh kapan saja kita inginkan, seolah-olah buah
nenas ini tak mengenal musim. Tanamannya pun tidak 'rewel' (tidak memerlukan perlakuan-perlakuan
khusus) dan mudah untuk dibudidayakan.
Negara kita pun sudah mulai mengekspor nenas dan
produk-produk olahannya antara lain ke Jerman Barat, Amerika, Prancis, dan
entah negara mana lagi yang akan menyusul untuk meminta produk kita ini. Oleh
karena itu tidaklah aneh bila nenas kita masukkan dalam buah unggul nasional
kita, yang turut menaikkan ekspor nonmigas kita.
Daerah nenas yang terkenal di negara kita ini adalah
Palembang, Riau, Jambi, Bogor, Subang dengan daerah penyebarannya di wilayah
Sumatera Utara (Asahan dan Simalungun), Jawa Barat (Pandeglang dan
Tasikmalaya); Sulawesi Selatan (Barru, Gowa); Kalimantan Timur (Kutai dan
Pasir). Pabrik pengalengan nenas yang cukup besar terdapat di daerah Terbanggi
Besar (Lampung), dengan peralatan yang cukup canggih tidak berbeda jauh dengan
pabrik- pabrik pengalengan buah di luar negeri.
Kultivar nenas yang dianjurkan oleh Deptan untuk ditanam
adalah nenas bogor dan nenas palembang untuk buah segar dan untuk buah
kalengan adalah nenas cayenne (smoth dan lissae). Masih banyak juga kultivar
lokal lain
yang bisa juga dimasukkan ke dalam nenas unggulan karena
rasanya yang terkenal cukup enak dan produksinya pun tak kalah dengan nenas
unggul anjuran Deptan. Nenas lokal unggul yang lain tersebut antara lain nenas semarang, nenas banten,
nenas subang, nenas blitar/kediri, nenas tembaga, dan nenas aceh. Nenas-nenas
ini termasuk nenas besar yang kebanyakan dimanfaatkan sebagai buah kalengan,
bukan sebagai buah segar. Produksi nenas yang baik bisa mencapai 25
ton/ha/tahun.
Nenas bogor
disebut juga dengan nenas nambo. Berasal dari Bogor, banyak ditanam di daerah sekitar kaki
Gunung Salak. Buahnya kecil dengan bobot per buah 0,5-1,0 kg,
kulit buah berwarna kuning bila telah matang dan matanya
berlekuk dalam, daging buah berwarna kekuningan dan berserat halus, rasanya
enak dan manis, cocok untuk buah meja. Desa-desa di sekitar Bogor
yang terkenal nenasnya adalah Desa Nambo, maka sering pula kita dengar nenas
nambo yang tidak lain adalah nenas bogor.
Subvarietas lain dari nenas bogor
adalah nenas nunggal dan nenas mendalung. Nenas nunggal mempunyai ciri yang
agak berbeda dengan nenas bogor/nambo yaitu rasa daging buahnya lebih manis,
tetapi bentuk fisiknya sama dengan nenas nambo. Sedangkan nenas mendalung daging
buahnya agak lembek dan ukuran buahnya lebih besar daripada nenas bogor.
Nenas palembang, berasal dari
daerah Palembang yang konon merupakan
subvarietas dari nenas bogor.
Jadi ciri- cirinya juga tidak berbeda dengan nenas bogor. Buahnya kecil dengan bobot per buah ±
1 kg, mata buah kecil-kecil dan berlekuk dalam, daging buah halus, hampir tidak
berserat, sedikit mengandung air dan rasanya enak serta manis sekali. Kulit
buah bila matang berwarna kuning.
Nenas cayenne ada yang menyebut pula sebagai nenas cayenne
lisse ataupun nenas smooth cayenne yang memang merupakan hasil introduksi yang
berasal dari Cayenne (negeri Eropa) dan sekarang sudah menyebar ke seluruh pelosok
dunia termasuk negara kita ini. Di negara kita ini nenas cayenne banyak
diusahakan di perkebunan-perkebun- an untuk dikalengkan. Buahnya besar dengan
bobot per buah rata-rata 2,5 kg, berbentuk silinder dengan ujungnya yang lebih
kecil daripada bagian dasar. Kulit akan berwarna kuning oranye dengan
belang-belang hijau setelah matang, dan bermata datar/rata. Daging buah
berwarna kuning pucat sampai kuning dan berserat kasar, kandungan air cukup
banyak dan rasanya agak asam. Sangat cocok untuk dikalengkan.
Nenas semarang berasal dari Semarang. Buahnya besar
dengan mata datar dan kulitnya akan tetap hijau walau nenas telah matang.
Daging buah berwarna kuning pucat sampai kuning dan berserat kasar, banyak
mengandung air dan rasanya agak asam, sangat cocok untuk dikalengkan. Banyak
diusahakan di kebun-kebun hortikultura di Karang- duren dan Noborejo (Jawa Tengah).
Nenas banten, memang berasal dari daerah Banten dan
sekitarnya, termasuk nenas hijau yang cocok untuk dikalengkan. Buahnya besar
dengan bobot per buah rata-rata 2,0 kg dengan mata buah yang datar. Kulitnya
berwarna kuning, kemerahan, atau tetap hijau walau telah matang. Daging buah
berwarna putih kekuningan, berserat kasar, rasa kurang manis dan sedikit asam,
serta banyak mengandung air.
Nenas subang hampir sama dengan nenas banten, tetapi buahnya
lebih besar dengan berat per buah bisa mencapai 5,0 kg. Hanya saja berat
rata-rata buah ini hanya 3,0 kg. Banyak terdapat di sekitar Kecamatan Jalan
Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Buah bermata datar sangat cocok untuk
dikalengkan. Rasanya juga hampir sama dengan nenas banten, kulit buah tetap
akan berwarna hijau walau telah matang sekalipun. Daging buah berwarna putih
sampai kuning pucat, berserat kasar, dan banyak mengandung air.
Nenas blitar/kediri, banyak ditanam di daerah sekitar Blitar
dan Kediri
(Jawa Timur), tetapi pemasarannya sampai ke daerah-daerah di Jawa Tengah.
Buahnya kecil dengan bobot rata-rata 1,0 kg dengan mata cekung ke dalam. Kulit
akan berwarna kuning tua bila buah telah matang, aromanya sangat harum dan enak
sekali, inilah yang menyebabkan nenas blitar disukai, seratnya halus, dan
rasanya lezat sekali, sangat cocok untuk buah meja.
Nenas tembaga banyak dijumpai di daerah-daerah di Pulau Jawa
terutama di pinggiran-pinggiran kota,
yang ditanam sebagai tanaman pekarangan. Mahkota nenas ini beraneka warna oleh
sebab itu sering digunakan sebagai penghias meja-meja pesta. Buahnya besar
sekali dengan bobot bisa lebih dari 3,0 kg per buah, warna kulitnya hijau muda
dengan sisik-sisiknya berwarna merah tua menarik sekali, daging buahnya
berwarna putih sampai kuning pucat, sedap sekali rasanya dan banyak mengandung
air, serta berserat kasar. Lebih cocok digunakan sebagai buah yang dikalengkan.
Sering juga mendapat julukan sebagai nenas arab karena warnanya yang menyala
dan beraneka ragam tersebut.
Nenas aceh asalnya belum diketahui secara pasti, mungkin
memang berasal dari Aceh. Yang jelas, nenas ini disukai juga karena rasanya
manis, walaupun daging buahnya berserat kasar serta mengandung banyak air.
Aromanya kurang harum kalau dibandingkan nenas tembaga. Buahnya termasuk berukuran
besar dengan bobot rata-rata 2,5 kg per buah dan kulitnya tetap berwarna hijau
walau telah matang serta bermata datar. Lebih cocok untuk dikalengkan. (http://www.agrosukses.com).