Saat Gom Menyerang Jeruk
Pangkal batang
jeruk sering terlihat mengeluarkan cairan pekat, berkilat, yang menyebabkan
kuiit batang itu busuk. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Pemilik tanaman
jeruk, terutama jeruk bali, biasanya sudah tidak asing lagi dengan penyakit
ini. Batang tanaman jeruknya mengeluarkan cairan pekat. Cairan mengkilat bening
itu kalau dipegang akan lengket seperti gom (lem) dan kalau sudah kering
menggumpal seperti damar. Karena itulah penyakit ini disebut penyakit gom atau
blendok.
Penyakit itu
dikenal juga sebagai foot rot (busuk kaki) karena biasanya menyerang pangkal
batang. Sering juga disebut brown rot gummosis (busuk coklat berblendok).
Penyebabnya adalah cendawan Phytophtora citrophora dari famili Pythiaceae, ordo
Peronosporales. Cendawan ini menyerang berbagai jenis jeruk, baik keprok, siem,
manis, maupun jeruk bali. Serangan terberat terjadi pada areal setinggi lebih
dari 400 m di atas permukaan laut.
Gejala awal
ditandai oleh timbulnya warna coklat atau hitam yang agak basah pada pangkal
batang jeruk. Bagian ini kemudian mengeluarkan cairan bening yang pekat. Kalau
bagian batang ini dikorek, warnanya tidak lagi hijau seperti warna kulit yang
sehat, tapi kecoklat-coklatan. Cendawan dapat menembus ke lapisan kambium dan
merusak bagian itu. Akibatnya, kulit batang bisa terkelupas. Luka pada kulit ini
bisa menimbulkan infeksi baru, sehingga pembusukan kulit makin merajalela.
Serangan yang hebat dapat menyebabkan batang sampai bergelang. Akibat lebih
lanjut adalah daun menguning. Satu demi satu daun yang kuning itu lalu gugur.
Penyakit ini berpengaruh pada tunas juga. Tunas baru tampak lambat tumbuh,
begitu juga buahnya yang tumbuh kerdil. Rasanya kurang manis
Cendawan
Phytophtora citrophora ini berbiak dengan spora yang dikenal dengan nama
zoospora (spora yang bergerak seperti binatang karena mempunyai flagel sebagai
alat gerak). Spora yang bulat ini sangat kecil, hanya 10-16 mikron, sehingga
hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Biasanya spora ini dihasilkan dalam
jumlah yang banyak sekali. Karena lembutnya, spora mudah sekali terbawa angin
atau air hujan, lalu mudah pula menular ke tanaman jeruk lain. Spora juga tahan
hidup dalam tanah, hingga mudah menular ke tanaman dengan percikan air hujan
atau terbawa aliran air.
Pengendalian
Anjuran yang bisa
diberikan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit gom ini adalah sebagai
berikut :
1. Menjaga agar
kondisi kebun tidak becek dan lembap, sebab dalajn kondisi yang lembap,
cendawan akan cepat berkembang biak. Caranya adalah dengan membuat saluran
drainase yang baik agar kalau ada hujan, air bisa mengalir tuntas ke luar
kebun.
2. Sebaiknya
jeruk ditanam pada gundukan tanah setinggi 25-30 cm. Dengan cara itu, penularan spora yang dibawa oleh
aliran air akan tercegah.
3. Pencegahan
dapat pula dilakukan dengan melapisi pangkal batang tanaman dengan carbolineum
plantarum (ter yang diberi karbol). Lapisan ini mencegah spora berkecambah pada
kulit batang.
4. Bagian kulit
yang sakit diiris (dan dibuang) dengan mengikutsertakan 2-3 cm kulit yang sehat
di sekelilingnya. Luka bekas sayatan kemudian diolesi fungisida atau ter.