Buah Jeruk (Buah Unggul Indonesia)
Varietas jeruk unggul adalah jeruk keprok tejakula, keprok
tawangmangu, keprok garut, dan keprok kacang. Jeruk-jeruk ini mempunyai rasa
yang manis, airnya banyak, dan tekstur daging buahnya lunak. Selain itu jeruk
tersebut juga mempunyai permukaan buah yang halus, bentuknya bulat sampai bulat
pendek, dan bobot rata-rata per buah 55-86%. Jeruk ini jarang diekspor sebab
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri pun masih kurang.
Ciri khas jeruk keprok yang paling menonjol adalah adanya
rongga antara kulit buah dengan daging buah, sehingga sangat mudah dikupas,
bagian-bagian buahnya mudah dipisah-pisah, dan bila telah matang kulit buah
berwarna oranye muda. Produksinya 200-300 buah/pohon/tahun.
Jeruk keprok tejakula. Asalnya tidak diketahui secara jelas,
pusat produksinya di Buleleng, Bali. Ukuran
buah 4,8 x 5,6 cm, bentuk buah bulat pendek, permukaan buah halus, basal buah
berleher pendek, puncak buah tumpul, pusar buah tidak ada, tebal kulit buah 2,0
mm, daging buah bertekstur lunak, rasa buah manis, rata-rata berat per buah
85,8 g, jumlah biji per buah 16.
Jeruk keprok tawangmangu. Sentra produksi di Karang- anyar,
Jawa Tengah, sedangkan asalnya tidak diketahui secara jelas. Ukuran buah 5,9 x
6,5 cm, bentuk bulat pendek, permukaan buah halus, basal buah berleher panjang,
puncak buah bulat, pusar buah tidak ada, tebal kulit buah 3,0 mm, tekstur
daging buah lunak, rasa buah manis dan banyak mengandung air, rata-rata berat
per buah 55-60 g, dan jumlah biji per buah 19.
Jeruk keprok garut. Bersentra produksi di Garut, Jawa Barat,
ukuran buah 5,6 x 5,9 cm, bentuk buah bulat, permukaan buah halus, basal buah
berleher pendek, puncak buah bulat, pusar buah tidak ada, tekstur daging buah
lunak, rasa buah manis-sedang dan banyak mengandung air, rata-rata berat per
buah 62,5-70 g, dan jumlah biji per buah 7.
Jeruk keprok kacang. Bersentra produksi di Kerinci, Jambi,
dan Solok, Sumatera Barat. Ukuran buah 5,0 x 5,6 cm, bentuk buah bulat,
permukaan buah halus dan ber- pori-pori jelas, basal buah berleher pendek,
puncak buah tumpul, ada pusar buah, tebal kulit buah 3,1 mm, tekstur daging
buah lunak, kandungan air agak banyak, rasa buah agak manis, rata-rata berat
per buah 78,2-86,2 g, dan jumlah biji per buah 14.
Jeruk lokal lain yahg bisa pula dimasukkan dalam jenis jeruk
unggulan yang telah dikenal oleh masyarakat, selain yang dikeluarkan oleh Deptan RI, adalah keprok
(Batu, Singkarak, dan Madura), siem (Pontianak
dan Palembang), manis (Punten, Bangli, dan
Brastagi), jeruk besar (Bali, Pandanwangi,
Delima, Adas, dan Nambangan), dan jeruk hibrida (Karra).
Keprok batu bersentra produksi di daerah Batu, Malang. Ukuran buah 5,7 x
6,3 cm, bentuk buah bulat pendek, permukaan buah halus, basal buah berleher
panjang dan berlekuk, puncak buah berlekuk dalam, pusar buah tidak ada, tebal
kulit buah 2,3 mm, tekstur daging buah lunak, rasanya manis dan berair banyak,
rata-rata berat per buah 123,3 g, jumlah biji per buah 16.
Keprok singkarak, sentra produksi di Singkarak, Sumatera
Utara, ukuran buah 5,9 x 6,2 cm, bentuk buah bulat pendek, permukaan buah
halus, basal buah berleher panjang, puncak buah bulat, pusat buah tidak ada,
tebal kulit buah 2,7 mm, tekstur daging buah lunak, rasanya manis- sedang dan
berair banyak, rata-rata berat per buah 114,8 g, dan jumlah biji per buah 10.
Keprok madura, sentra produksi di Madura, Jawa Timur, ukuran
buah 5,5 x 6,2 cm, bentuk buah bulat pendek, permukaan buah halus, basal buah
berleher pendek dan berlekuk, puncak buah tumpul/mendatar, pusar buah tidak
ada, rasanya manis dan berarir banyak, rata-rata berat per buah 103,6 g, dan
jumlah biji per buah 7.
Jeruk siem agak berbeda dengan jeruk keprok, kulit jeruk
siem lebih tipis dan tidak berongga, agak mengkilat, dan berwarna hijau
kekuning-kuningan. Buahnya rata-rata lebih kecil daripada jeruk keprok dan
daging buahnya lebih banyak mengandung air. Ukuran buah 5,5 x 5,9 cm, permukaan
buah halus, basal berleher pendek, puncak buah berlekuk, tekstur daging buah
lunak, tebal kulit buah 2,0 mm, rata-rata berat per buah 75,6 g, dan jumlah
biji per buah 20. Nama 'siem' berasal dari kata 'Siam' (Muangthai) yang memang
merupakan negeri asal dari jeruk ini. Daerah-daerah penghasil jeruk siem yang
sudah terkenal enaknya adalah Pontianak dan Palembang. Oleh karena itu
jeruk siem yang berasal dari daerah tersebut dikenal dengan nama siem Pontianak dan siem palembang.
Produksinya 1000-2000 buah/pohon/tahun.
Jeruk manis bentuk buahnya bulat sampai agak bulat, kulit
tebal sukar dikupas, tetapi rasanya betul-betul manis, sehingga orang Inggris
menyebutnya sebagai Sweet Orange, kulit buahnya akan berwarna hijau kuning dan
mengkilat bila telah matang, untuk memakannya buah harus dibelah dahulu. Dari
jeruk manis ini yang patut diunggulkan adalah jenis WNO (Washington Navel
Orange) yang banyak ditanam di Brastagi, Sumatera Utara dan jenis VLO (Valencia
Late Orange) yang banyak ditanam di Bangli, Batu, dan Punten. Produksi dari
jeruk manis ini bisa mencapai ± 2,6 ton/ha/ tahun, bahkan bisa lebih bila
ditanam di daerah yang sesuai.
Jeruk manis WNO atau jeruk manis brastagi, bentuk buahnya
bulat, ada pusar buah, basal berleher pendek, permukaan buah agak halus, puncak
buah bundar, kulit buah sukar dikupas dengan ketebalan 3,9 mm, teksur daging
buah lunak, rasanya manis dan harum, rata-rata berat per buah 250-350 gram, dan
tidak berbiji.
Jeruk manis VLO atau jeruk manis punten, jeruk manis batu
ataupun jeruk manis bangli, daerah asalnya dari Spanyol. Bentuk buah bulat
lonjong, basal buah berleher pendek, puncak buah bundar, permukaan buah sedikit
kasar, kulit buah tebalnya 3,5 mm, tekstur daging buah lunak, rasanya manis dan
harum, banyak mengandung air, warna kulit lebih oranye daripada jenis WNO,
rata-rata berat per buah 200-300 g, dan berbiji sedikit.
Jeruk besar telah banyak pula dikenal oleh masyarakat dengan
jenis-jenis unggulnya yaitu jeruk bali, jeruk pandan- wangi, jeruk delima,
jeruk adas, dan jeruk nambangan. Ukuran buahnya rata-rata sebesar kepala bayi,
tebal kulit 1,5-2 cm, isi buah beruang 11-16 bagian dan septa-septa buah mudah
dilepas, berbiji sedikit, tahan disimpan sampai 2 bulan pada suhu biasa, dan
produksinya 100-200 buah/ pohon/tahun, dan satu keistimewaannya lagi yaitu agak
tahan terhadap penyakit yang umum menyerang jeruk.
Jeruk bali, berasal dari Bali,
bentuknya bulat pipih dan bagian atas agak runcing. Ukuran tidak begitu besar
dibanding jeruk besar lain. Kulit buah luar berwarna hijau dan akan berubah
kuning keputih-putihan bila dibungkus, kulit lebih tipis dibanding jeruk besar
lain dan licin. Daging buah berwarna merah muda, halus, rapat, dan rasanya
manis serta berair banyak. Produksi per tahunnya tidak begitu banyak dibanding
jeruk besar lain.
Jeruk pandanwangi, berasal dari Pasarminggu, Jakarta. Keistimewaannya yaitu
merupakan jenis jeruk besar yang tidak mudah terserang penyakit. Bentuk buahnya
bulat pipih; kulit buah tebal, kasar, dan ulet sehingga tidak mudah rusak bila
diangkut; daging buahnya berwarna merah, rasanya manis, sedikit berair;
produksinya lebih tinggi daripada jeruk besar lain.
Jeruk delima merah, bentuk buah bulat pipih sedikit lancip
dekat tangkainya kulit mudah pecah; daging buah berwarna merah muda, halus dan
tidak rapat, banyak mengandung air, dan rasanya manis agak asam. Tahan terhadap
penyakit blendok (Diplodia natalensis).
Jeruk adas berasal dari Sukomoro, Magetan (Jawa Timur).
Keistimewaannya yaitu tahan disimpan sampai 4 bulan pada suhu biasa; kulit
buahnya tebal dan bagian luarnya berwarna kekuningan; daging buah berwarna
merah muda hingga merah jingga, rasanya manis asam dan segar (banyak mengandung
air).
Jeruk nambangan, berasal dari Desa Nambangan, Madiun (Jawa
Timur). Tetapi sekarang produksinya sudah beralih ke Magetan. Jeruk nambangan
ini pernah menjadi primadona dari jeruk besar pada sekitar tahun 1960-an. Kulit
buahnya berwarna kuning kehijauan, daging buah berwarna merah agak tua, rasanya
manis sedikit asam dan banyak mengandung air.
Ada
satu jeruk lagi yang biasa dimasukkan dalam daftar jeruk unggulan yaitu jeruk
'karra' yang merupakan hasil hibrida dari jeruk satsuma dan jeruk king orange.
Keistimewaannya yaitu tumbuhnya cepat, tahan terhadap berbagai jenis penyakit
jeruk, buah banyak mengandung air, rasanya manis segar, lebih nikmat daripada
jeruk siem ataupun jeruk garut. Kulitnya agak susah dikupas.
Yang paling baru adalah jeruk keprok keraton. Di Indonesia,
jeruk ini pertamakah dibudidayakan oleh A. Tarigan, mantan importir bibit
sayuran yang tinggal di Tanjung Rejo, Medan.
Bibit jeruk ini dikirim oleh Ny. Kurniawaty Ito dari Jepang pada April 1985.
Jeruk yang di Jepang dikenal dengan sebutan Citrus Unshu ini rasanya manis,
airnya banyak, daging buahnya tebal, bertekstur lembut dan tidak berbijir Bobot
buahnya rata-rata 124-250 gram, garis tengahnya ± 10 cm dan tebal/tingginya ± 8
cm. Kulitnya mulus dan tebal (3 mm), tapi mudah dikelupas. (http://www.agrosukses.com).