Budidaya Tanaman Salam
Di Taiwan, Arab Saudi, dan Negeri Belanda, daun salam segar
dijual dalam kemasan berisi belasan lembar daun. Pembelinya, terbanyak orang Indonesia, tetapi daun salam itu berasal dari Thailand. Sebab
di negeri ini, daun salam masih dipanen dari pohon-pohon yang tumbuh liar di
kebun rakyat.
Salam (Indonesian bay leaf, Indonesian laurel, Syzygium
polyanthum), adalah daun aromatik untuk bumbu di Indonesia,
Malaysia, Thailand, sampai ke India. Tetapi di India sendiri,
selain daun salam, dikenal pula daun tej pat, tejpat, atau tejpata (Indian bay
leaf, Cinnamomum tejpata). Karena masih satu genus dengan tanaman kayu manis
(Cinamumum zeylanicum, Cinamumum burmani), aroma daun tejpat, sangat berbeda
dengan daun salam yang masuk famili Myrtaceae, genus Syzygium. Masakan-masakan India kebanyakan menggunakan bumbu
daun tejpat.
Di sekitar Laut Tengah, termasuk di kawasan Timur Tengah,
yang digunakan untuk mumbu daun Bay Laurel (Sweet Bay, Grecian Laurel, Laurel,
Bay Tree, Laurus nobilis), yang diklaim sebagai bay leaf “asli” (True Laurel).
Sementara di Amerika Serikat (AS), dikenal California bay leaf (California laurel, Oregon myrtle,
pepperwood, Umbellularia californica). Aroma California bay leaf, sama kuatnya
dengan bay leaf asli dari sekitar Laut Tengah. Cara menggunakan bay leaf untuk
memasak, sama dengan penggunaan daun salam.
Bay leaf asli, India,
dan California,
sama-sama famili Lauraceae. Bay leaf asli genus Laurus, terdiri dari tiga
spesies: Laurus azorica (Azores Laurel), Laurus nobilis (Bay Laurel), dan
(Laurus novocanariensis). California bay leaf genus Umbellularia, terdiri dari
tiga spesies, yakni Umbellularia californica (California laurel), Umbellularia
californica var californica, dan Umbellularia californica var fresnensis.
Indian bay leaf genus Cinnamomum, terdiri dari sekitar 300 spesies. Hingga yang
berbeda hanyalah daun salam, yang merupakan genus Syzygium, yang terdiri dari
1.100 spesies.
Di DKI Jakarta dan sekitarnya, tanaman salam digunakan
sebagai peneduh jalah, dan elemen taman. Di Taman Monumen Nasional, Ancol,
Taman Mini Indonseia Indah, dengan mudah bisa kita jumpai pohon salam. Demikian
pula di jalan-jalan di komplek perumahan, pohon salam juga dijadikan tanaman
peneduh. Pohon salam bisa tumbuh sampai 30 m, dengan diameter batang sekitar 60
cm. Kulit batang salam cokelat muda keabu-abuan. Seperti genus Syzygium
lainnya, kulit batang salam juga pecah-pecah dan mengelupas, hingga membentuk sekresi pada permukaan batang.
Bunga salam kecil-kecil, berwarna putih kecokelatan, tumbuh
pada malai di ujung ranting. Buah salam berupa beri, bentuk, karakter, dan
warnanya, persis buah jamblang (juwet, duwet, Eugenia cuminii), hanya ukurannya
yang berbeda. Buah jamblang berdiameter 2 cm, dengan panjang 3 cm. Buah salam
hanya berdiameter 0,6 cm, dengan panjang 1cm. Buah salam sangat disukai burung.
Hingga Dinas Pertamanan DKI Jakarta, memanfaatkannya sebagai elemen taman, agar
burung pemakan buah mau tinggal di taman tersebut. Tajuk salam kompak, dan cukup rapat.
Buah salam enak
dimakan. Tetapi karena daging buahnya sangat tipis, buah ini tidak pernah
dimanfaatkan secara ekonomis. Hingga setelah tua, buah yang tidak dimakan
burung akan berjatuhan di bawah tajuk. Buah inilah yang bisa diambil untuk
disemai. Biji salam mudah sekali tumbuh, hanya daya tumbuhnya akan langsung
merurun dalam beberapa hari. Hingga idealnya, biji salam langsung disemai
setelah diambil dari tajuk di bawah pohon. Biji salam bisa disemai dalam
pot koloni (kolektif), atau pada bedeng penyemaian. Medianya kompos atau humus,
dicampur pasir.
Semai tanaman salam tumbuh dengan lamban. Hingga umur satu
tahun baru mencapai ketinggian sekitar 10 cm. Pertumbuhan pada tahun II dan III
akan lebih pesat, hingga mencapai ketinggian sekitar 60 cm. Semaian tanaman
salam baru bisa dipindahkan ke lapangan setelah mencapai ketinggian 1,5 sd. 2
m, yakni pada umur sekitar 5 tahun sejak biji disemai. Pemindahan ke lapangan
ketika tinggi tanaman masih di bawah 50 cm, akan beresiko tanaman mati pada
musim kemarau. Tanaman salam tumbuh baik dari ketinggian 0 m. dpl, sampai 1.500
m. dpl.
Salam dipanen
ranting dan pucuk daunnya. Di Indonesia, panen daun salam dilakukan
dengan pemangkasan cabang/ranting. Kemudian daun diseleksi, diikat, lalu dibawa
ke pasar induk. Dari pasar induk, daun salam didistribusikan ke hotel,
restoran, asrama, dan pedagang sayuran untuk diecerkan langsung ke konsumen.
Meskipun merupakan bahan bumbu yang sangat penting, harga daun salam sangat
murah. Para pedagang pengumpul biasanya akan berkeliling, mencapi tanaman salam
yang bisa diborong, untuk dipanen daunnya.
Daun salam bisa digunakan untuk bumbu dalam keadaan segar
maupun kering. Tetapi masyarakat, lebih senang menggunakan daun salam segar.
Hingga masyarakat Indonesia di Timur Tengah dan Eropa pun, cenderung akan
mencari daun salam segar, meskipun harganya lebih tinggi. Daun salam kering mengandung 0,17% minyak asiri,
dengan kandungan eugenol dan metil kavikol (methyl chavicol). Karena rendahnya
kandungan minyak asiri, maka daun salam masih belum terlalu ekonomis untuk
dibudidayakan secara masal dan didestilasi.
Bay leaf asli, dan bay leaf California, masih bisa saling
dipertukarkan, karena sama-sama famili Lauraceae. Aroma dua macam bay leaf ini
juga sangat mirip satu sama lain. Aroma Indian bay leaf, berbeda jauh dengan
bay leaf asli maupun California bay leaf. Yang paling berbeda hingga tidak bisa
dipertukarkan, adalan Indonesian bay leaf, alias salam. Sayangnya, daun salam
kemasan yang ada di Arab Saudi dan Negeri Belanda, datangnya justru dari
Thailand. Padahal pembeli daun salam, hampir bisa dipastikan orang Indonesia.
SUMBER KLIPPING: Foragri
FOTO: Wikipedia