Mangga Kio Jay: Untung Besar Dari Mangga Harum Manis Raksasa
Bisa dibilang mangga kio jay adalah mangga yang sempurna. Lihat saja, dengan ukuran jumbo, daging buahnya manis dan harum. Itulah sebabnya mangga ini juga disebut mangga harum manis raksasa. Mangga ini mulai dikenal sejak 2001.
Mangga kio jay, merupakan mangga varietas baru asal Negeri Gajah Putih, Thailand. Sejak satu tahun terakhir, mangga yang memiliki ukuran jumbo ini mulai dikenal masyarakat Indonesia. Hanya saja, rasa mangga ini sempat diragukan.
Tampilan luar mangga kio jay memang menyenangkan. Lihat saja, sebuah mangga kio jay bisa memiliki bobot antara 1,2 kilogram (kg) sampai dengan 1,8 kg, bahkan berat bisa mencapai berat 2 kg. Lebih menarik lagi, dengan buah nan jumbo, rasa buah mangga ini manis dan harum.
Aji Win, pemilik Citra Karya Tani di Karawang adalah salah satu pembudidaya mangga kio jay. Ia mengatakan, baru di awal 2011, jenis mangga ini mulai marak. Ini dibuktikan dengan penjualan bibit mangga kio jay yang mencapai 200 bibit pohon per bulan.
Aji menjual bibit mangga setinggi 50 sentimeter (cm) dengan harga Rp 100.000 per pohon. Dari penjualan bibit mangga kio jay saja, Aji mengaku memperoleh omzet hingga Rp 20 juta per bulan.
Selain pesanan pohon yang datang dari wilayah Jabodetabek, banyak juga pesanan datang dari Kalimantan dan Sumatra. "Paling banyak dari Sumatra," kata Aji.
Bahkan karena keterbatasan bibit membuat Aji sering tidak mampu memenuhi semua pesanan. Kabarnya, para petani buah di Aceh saat ini sedang gencar bertanam buah yang memiliki arti hijau dan manis ini.
Selain duit dari bibit, buah mangga kio jay juga bisa menghasilkan untung berlimpah. Sebab, harga tiap kg mangga kio jay mencapai Rp 25.000 hingga Rp 30.000. Oleh karena itu, tak jarang satu butir mangga bisa dijual dengan harga Rp 35.000 sampai Rp 40.000. Sekarang tinggal hitung saja bila setiap kali panen bisa menghasilkan 60 sampai 70 buah mangga yang juga disebut mangga harum manis raksasa ini. "Jadi sangat menjanjikan," ujar Aji.
Selain bentuk buah yang jumbo itu, buah mangga ini juga berdaging tebal. Selain itu, daging buah berserat lembut serta biji yang kecil.
Selain Aji, Widodo Utomo juga membudidayakan mangga kio jay sejak 2007 silam, Dengan usaha bernama Widodo Farm di Salatiga, Jawa Tengah, Widodo setiap bulan mampu mengirimkan 150 bibit mangga kio jay ke berbagai kota seperti Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta.
Ada tiga jenis bibit yang dijual Widodo, pertama bibit ukuran tinggi 50 cm sampai 60 cm seharga Rp 50.000 per batang. Kedua, bibit setinggi satu meter dengan harga Rp 100.000 per batang, dan ketiga, bibit dengan tinggi pohon 1,5 m dan siap berbuah seharga Rp 250.000. "Bibit yang tinggi paling banyak peminatnya," kata Widodo.
Selain bibit, Widodo juga menjual buah mangga kio jay yang sudah masak. Namun, Widodo hanya menjual mangga ke satu pengepul dengan harga Rp 30.000 per kg.
Dengan 200 pohon kio jay yang dia pelihara, dalam satu kali panen raya, Widodo mengaku mampu mengantongi omzet antara Rp 180 juta sampai dengan Rp 200 juta.
Dengan omzet yang dihasilkan sebesar itu, Widodo yakin jenis mangga ini masih akan sangat prospektif di masa depan. Apalagi, belum banyak petani yang bertanam mangga berbuah raksasa ini.
Perawatan pohon mangga kio jay sederhana saja. Untuk mendapatkan pertumbuhan optimal hanya diperlukan pemberian nutrisi dan penyiraman tiap sore hari. Dengan metode tabulampot, panen bisa dinikmati lebih cepat sehingga untung berlipat.
Musim kemarau seperti sekarang adalah waktu yang tepat untuk bertanam mangga kio jay. Menurut Widodo, pemilik Widodo Farm di Salatiga, Jawa Tengah, curah hujan yang tinggi dan mendung justru akan menghambat pertumbuhan pohon mangga kio jay.
Sebab pohon mangga asal Thailand ini hanya akan tumbuh optimal di cuaca panas. "Perawatan cukup mudah, tapi tergantung dari cuaca," katanya. Untuk tumbuh optimal, mangga jenis ini juga membutuhkan nutrisi dan penyiraman rutin setiap sore hari.
Kualitas bibit juga sangat menentukan. Aji Win, pemilik Citra Karya Tani menyarankan, bibit setidaknya telah memiliki tinggi antara 50 sentimeter (cm) sampai 60 cm. Dengan ukuran itu, tanaman sudah memiliki akar yang kuat. "Akar yang kuat akan menghasilkan buah berkualitas baik," tuturnya.
Tak hanya penanaman langsung di tanah, pohon mangga kio jay juga bisa ditempatkan di dalam pot atau disebut tabulampot. Penggunaan tabulampot, menurut Aji, akan mempercepat tumbuh kembang tanaman.
Jika menggunakan metode tanam konvensional di halaman atau kebun, panen optimal baru bisa dilakukan setelah pohon berumur 2,5 tahun sampai 3 tahun. Namun jika menggunakan tabulampot, panen buah mangga kio jay raksasa dapat dinikmati dalam waktu enam bulan.
Dengan metode tabulampot perlu ada penambahan nutrisi berupa pupuk cair dicampur air. "Disemprot ke daun, setidaknya dua minggu sekali," kata Aji. Pemberian obat perangsang tumbuhan bisa mempercepat pembentukan buah sehingga panen bisa dilakukan lebih cepat.
Metode pembibitan tabulampot bisa dilakukan dengan tiga cara, okulasi, grasping susuk, dan sambung pucuk. Okulasi dilakukan dengan mengawinkan potongan batang bawah dari bibit mangga lokal dengan mata tunas bibit mangga kio jay. Namun sebelum proses dilakukan, kulit keras pohon lokal harus dibuang.
Grasping susuk dilakukan dengan menusuk potongan batang bibit pohon mangga lokal dengan batang pohon mangga kio jay. Setelah tumbuh pucuk, maka metode grasping susuk dinyatakan berhasil.
Adapun teknik sambung pucuk dilakukan dengan menyambung potongan bagian bawah bibit pohon mangga lokal dengan batang pucuk bibit pohon mangga kio jay. Masing-masing metode pembibitan ini memakan waktu selama 40 hari.
Menurut Aji, pohon mangga kio jay termasuk tanaman yang bandel, sehingga tidak perlu perhatian ekstra. Penyiraman tiap sore hari dan pemberian nutrisi tiap dua minggu sekali cukup untuk membuat pohon mangga jumbo ini tumbuh baik.
Nutrisi perlu diberikan terutama di tahun pertama pertumbuhan. Selanjutnya tanaman ini bahkan tidak perlu diberi pupuk, jika media tanah yang tersedia berkualitas baik.
Jika dibutuhkan, menurut Aji, pupuk kandang berfermentasi dan mengandung mikroba tanah adalah yang paling baik. Penambahan pupuk kandang akan menghasilkan humus yang dapat membantu menyuburkan tanah.
Dengan perawatan yang sederhana tersebut, budidaya mangga kio jay pun tidak membutuhkan banyak biaya. (Dea Chadiza Syafina)
SUMBER KLIPPING: Peluang Usaha Kontan
SUNBER GAMBAR: williamsnurseryjkt.blogspot.com