Buah Durian/Durio zibethinus domesticum (Buah Unggul Indonesia)
Durian (Durio zibethinus) termasuk keluarga Bombacaceae yang
berkerabat dekat dengan kapuk randu. Durian sudah terkenal dan banyak
dibudidayakan. Namun banyak masyarakat belum mengenal varietas apa yang mereka
tanam dan apakah jenis durian yang mereka tanam termasuk yang unggul.
Kriteria buah durian unggul yang diberikan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Propinsi Jawa Tengah mencakup warna serta penampilannya harus
menarik, durinya besar, bentuk buahnya bulat telur, tangkai buahnya pendek,
"belimbingannya" tidak tampak jelas, produksi buah per pohon tinggi,
tahan hama dan penyakit, serta yang penting daging buahnya tebal, kesat,
berserat halus, pulen, berwarna kuning mudu, manis sedikit pahit.
Durian sunan (berasal dari Gendol, Boyolali), sukun (berasal
dari Gempolan, Karanganyar), sitokong (berasal dari Ragunan, Pasarminggu, Jakarta), simas (berasal dari Rancamaya, Bogor),
serta petruk (berasal dari Randusari, Jepara) adalah 5 jenis durian unggul
lokal yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian
RI. Selain itu varietas kani dan
otong (introduksi dari Thailand)
juga telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Durian-durian tersebut sering
diekspor tetapi secara kuantitatif belum memenuhi permintaan pasaran.
Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada durian jenis unggul tersebut terletak
pada penampilannya, warna, daging buah, serta bobot buahnya.
Durian sunan buahnya berbentuk bulat telur terbalik, hijau
kecokelatan, durinya berbentuk kerucut kecil dan jarang, mudah dibelah,
bobotnya 1,5-2,5 kg per buah, kulit buah tipis, jumlah juring 5 untuk setiap
buah, jumlah pong- ge 20-35 buah dalam setiap buah, umumnya berbiji kempes,
warna dagingnya krem, produksinya 200-800 buah/ pohon/tahun, penampilannya
sangat menarik dibanding jenis durian lainnya.
Durian sukun buahnya berbentuk bulat panjang, kekuningan,
durinya berbentuk kerucut kecil dan rapat, mudah dibelah, bobotnya 2,5-3,0 kg
per buah, kulit buah agak tebal, jumlah juring 5 untuk setiap buah, jumlah
pongge (biji) 5-15 buah dalam setiap buah, berbiji kempes, warna dagingnya
putih kekuningan, dan produksinya 100-300 buah/pohon/tahun.
Durian sitokong buahnya berbentuk bulat panjang, hijau
kekuningan, durinya berbentuk kerucut dan rapat, sukar dibelah, bobotnya 2,0-2,5
kg per buah, ketebalan kulit buah sedang, jumlah uring 5 untuk setiap buah,
jumlah pongge 5-25 buah (jumlah biji sempurna 5-20 buah per buah), warna
dagingnya kuning, dan produksi 50-200 buah/pohon/tahun.
Durian simas buahnya berbentuk lonjong, kuning kemerahan,
durinya berbentuk kerucut dan rapat, agak sukar dibelah, bobotnya 1,5-2,0 kg
per buah, ketebalan kulit buah sedang, jumlah juring 5-7 untuk setiap buah, jumlah
pongge 20-30 buah (jumlah biji sempurna 20-30 buah) dalam setiap buah, kuning
menyala warna daging buahnya, dan produksi 50-200 buah/pohon/tahun.
Durian petruk buahnya berbentuk bulat telur terbalik, hijau
kekuningan, durinya berbentuk kerucut kecil dan rapat, agak sukar dibelah,
bobotnya 1,0-1,5 kg per buah, kulit buah tipis, jumlah juring 5 untuk setiap
buah, jumlah pongge 5-10 buah dan umumnya semuanya berbiji sempurna, daging
buahnya berwarna kuning dan produksi 50-150 buah/pohon/tahun.
Durian kani buahnya berbentuk bulat, warna kulit buah kuning
kecokelatan, durinya berbentuk kerucut, rapat dan tajam, mudah dibelah,
bobotnya 2-4 kg per buah, kulit buah sedang tebalnya, jumlah juring 4-6, jumlah
pongge 5-18 (biji sempurna 3-6) per buah, warna dagingnya kuning, produksi 20-50
buah/pohon/tahun, dan penampilannya kurang menarik.
Durian otong/montong buahnya berbentuk panjang, warna buah
hijau kekuningan, durinya berbentuk kerucut, rapat dan kecil, mudah dibelah,
bobotnya 2-4 kg, ketebalan kulit buah sedang, jumlah juring 4-6, jumlah pongge
5-15 buah (biji sempurna 3-6) dalam setiap buah, warna dagingnya kuning,
produksi 20-50 buah/pohon/tahun, serta penampilannya cukup menarik.
Durian kendil/brongkol (berasal dari Brongkol, Jawa Tengah);
simimang, sikirik, situmbu (berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah); lai
(berasal dari Kutai, Kalimantan Timur); dan silapung, kuku olang, sekopi
(berasal dari Asahan, Sumatera Utara) tidak kalah mutunya dari jenis-jenis
durian tersebut di atas dan dapat dimasukkan ke dalam jenis unggul lokal. Hanya
saja durian-durian tersebut belum begitu dikenal masyarakat luas.
Keistimewaan durian kendil yaitu bentuk dan ukurannya
relatif seragam, bobotnya besar, mempunyai 5 juring dan isi setiap juring
daging buahnya tunggal sehingga penuh dan padat. Warna daging putih kekuningan
serta produksi 50-70 buah/pohon/tahun. Karena keistimewaannya sehingga durian
ini pernah menjadi juara pertama pada Lomba Pekan Nasional Buah-buahan pada
tahun 1983.
Simimang, sikirik, situmbu merupakan 3 jenis durian yang
sama-sama berasal dari Banjarnegara. Bobot buah durian simimang relatif kecil,
sikirik sedang, sedangkan situmbu lebih besar. Rasa daging buah, aroma, dan
bentuk biji seperti durian sukun, tekstur serta ketebalan daging tidak kalah dari
jenis unggul lainnya. Di antara ketiga jenis tersebut, harga durian situmbu
lebih mahal, dan patut dicatat bahwa durian ini pernah menjadi juara pertama
dalam Lomba Durian se-Kabupaten Banjarnegara pada tahun 1975.
Pohon durian lai mampu berbuah pada saat durian berumur muda
(genjah dan perawakan kerdil) dan tanpa di- bentuk sekalipun tumbuhnya akan ke
samping, bahkan buahnya hampir mencapai tanah. Rasa daging buah sangat lezat,
kuning emas warnanya, dan aromanya sangat harum. Demikian pula pada durian silapung,
kuku olang, dan sekopi, selain rasanya, kelebihan lainnya terletak pada warna
daging buahnya yang sangat menarik, yaitu kuning tembaga kecokelatan. (http://www.agrosukses.com).