Buah Duku/ Lansium domesticum (Buah Unggul Indonesia)
Duku (Lansium domesticum) tergolong famili Meliaceae. Buah
ini sering dipasarkan ke daerah-daerah dengan berbagai nama, menurut daerah
asal penghasilannya. Tanaman duku unggul mampu berbuah pada umur 8 tahun. Buahnya
berbentuk bulat panjang dan agak besar. Jika buahnya telah matang, mata
kulitnya berwarna kuning muda, tidak mengeluarkan getah apabila kulitnya
dipencet. Bijinya tertutup oleh daging buah yang tebal, mengandung banyak sari
buah (kaya akan vitamin C), manis rasanya serta putih jernih warnanya. Bentuk
keping biji kecil, pahit rasanya, dan warnanya hijau tua. Semua sifat fisik
tersebut dimiliki oleh duku palembang,
duku condet, dan duku metesih.
Tidak semua duku yang berasal dari Palembang baik kualitasnya. Penentuan
kualitas buah ini sangat dipengaruhi oleh tempat tumbuhnya. Semakin tinggi
tumbuhnya dari permukaan laut, duku yang dihasilkan semakin banyak mengandung
biji dan berkulit tebal.
Duku komering mempunyai kualitas terbaik dari jenis duku
lain yang ada di Palembang.
Tumbuh pada ketinggian 35-45 m dengan curah hujan rata-rata setiap tahun 2000 m.
Ciri-ciri fisik dari duku unggul ini di antaranya mempunyai kulit buah yang
tipis, daging buah berwarna bening, dan hampir tidak berbiji. Diperkirakan
rata-rata dari 10-15 buah hanya satu buah yang mengandung biji, itu pun
ukurannya kecil. Jika kita membandingkan persentase daging buah duku komering
dengan duku lain (misalnya duku condet) maka duku komering lebih unggul yakni
antara 64,28-77,28 persen, duku condet berkisar 52,46-64,09 persen. Selain itu,
rasa daging buahnya manis, jika dipetik pada tingkat kematangan yang tepat.
Produksi pohon duku yang baru "belajar" berbuah rata-rata setahunnya
lebih kurang 12 kg per pohon, sedangkan yang tua bisa mencapai 800-900 kg per
pohon dalam setiap tahunnya.
Varietas duku metesih banyak terdapat di Kecamatan Metesih,
terutama di Desa Plosorejo, Koripan, Karang Bangun, Dawung, dan Metesih, Jawa
Tengah. Pohon yang berumur ± 13-15 tahun (telah berproduksi 2-3 kali) mampu
menghasilkan buah ±100 kg/pohon, sedangkan pohon yang berumur 25-75 tahun dapat
menghasilkan 3-4 kuintal/ pohon. Lebih dari 75 tahun produksinya mencapai lebih
dari 4 kuintal per pohon, asal didukung dengan pemeliharaan yang baik. Ukuran
duku metesih relatif sedikit lebih kecil dari duku palembang. Warna kulitnya lebih terang
daripada duku palembang (duku palembang agak kecoklatan sedangkan duku
metesih lebih mengarah ke kuning) dan lebih tipis. Begitu pula dengan keadaan
bijinya hampir sama dengan duku palembang.
Rasanya manis, warna daging buah putih, dan kesat. (http://www.agrosukses.com).