Teknik Membesarkan Kepiting Secara Intensif
Prospek kepiting
sebagai komoditi ekspor yang cukup mahal dan laris ternyata mengundang banyak
pertanyaan perihal teknik budidayanya! Berikut ini caranya.
Teknik budidaya
kepiting, sampai saat ini baru sampai sebatas pembesaran. Artinya, kepiting
hasil tangkapan dari alam dibesarkan di tambak sampai mencapai ukuran yang
diharapkan (komersial). Upaya pembenihan masih dalam tahap coba-coba. Karena
situasinya demikian, maka sebelum membuat tambak pembesaran, sumber benih ini
sebaiknya dihitung betul. Maksudnya, agar pembuatan kolam itu nantinya tak
mubazir karena kesulitan benih.
Konstruksi kolam
Membesarkan
kepiting secara intensif, idealnya dilakukan di daerah yang berfluktuasi pasang
rendah, karena sumber air nantinya hanya mengandalkan pompa. Adapun konstruksi
tambaknya, merupakan hasil pengembangan tambak pembesaran kepiting secara semi-intensif.
Kalau pada tambak semi-intensif luas per petak mencapai 2.000 meter persegi,
pada metode intensif areal selu,as ini di petak-petak menjadi tambak seluas 350
meter persegi. Petak satu dan petak berikutnya dibatasi oleh pematang setinggi
50-75 cm, dan lebarnya 75 cm. Untuk menghubungkan masing-masing petak dipasang
pipa pra- lon yang dilengkapi dengan saringan dari anyaman bambu.
Selain petak
pembesaran, dalam sistem intensif juga harus disediakan petak khusus untuk
penampungan air. Biasanya, satu unit tambak yang luasnya 1-2 hektar memiliki
satu petak penampungan yang luasnya 10 x 20 m. Petak ini dibuat dari semen, dan
letaknya diusahakan dekat pantai. Dari petak penampungan ini, air disalurkan
lewat saluran dari semen yang dibuat di sekitar pematang dengan letak lebih
tinggi dari petak pembesaran.
Perlakuan tambak
Setelah selesai
dibuat, tambak dikeringkan selama seminggu. Dasar tambak yang sudah mengeras
ini dikapur dengan dosis 200-500 gr/meter persegi. Langkah berikut sebelum
pengisian air adalah memeriksa secara seksama saringan pintu pemasukan air,
serta memasang pagar di sekeliling areal karena kepiting termasuk binatang yang
jago merayap. Pagar ini cukup dari bambu, tapi dibuat rapi. Terakhir ialah
memasang tongkat penahan kincir air. Letaknya bisa di tengah tambak agar alirannya merata ke penjuru permukaan
tambak.
Begitu perangkat
terpasang rapi, air dari petak penampungan siap dialirkan ke tambak pembesaran.
Salinitas (kadar garam) air yang dibutuhkan 25-28 pormil, suhu 28-30°C, dan
kadar oksigen terlarutnya 3-15'ppm. Pada pengisian perdana ini tinggi air cukup
30-50 cm saja. Hari berikutnya dinaikkan 10 cm, sampai ketinggian air mencapai
75 cm.
Bibit
Karena dari alam,
maka ukuran bibitnya pun beraneka ragam. Untuk itu perlu disortir dulu. Ini
erat hubungannya dengan padat penebaran. Biasanya kepiting betina kosong (tanpa
telur) dengan bobot 200-300 gr/ekor, padat penebarannya 2-5 ekor/meter persegi.
Kepiting jantan dengan bobot 300-500 gr/ekor ditebar dengan kepadatan 2-4
ekor/meter persegi.
Sebelum bibit
ditebar, sebaiknya diadaptasikan dulu dengan jalan merendam kontainer berisi
bibit dalam tambak. Kegiatan ini dilakukan sore atau pagi hari tatkala suhu
udara sejuk. Saat penebaran sebaiknya dilakukan sekaligus guna menghindari
kanibalisme di antara sesama kepiting.
Pakan kepiting
Satu jam setelah
bibit ditebar, pakan berupa cincangan ikan rucah, kerang, atau siput dapat
diberikan. Aturan pemberian pakan dilakukan dua kali sehari selama dua minggu
pertama dengan jumlah 5 persen dari bobot tubuh. Jadwal pemberian pakan ini,
pagi sekitar pukul 08.00 sebanyak 30 persen, pukul 24.00 sebanyak 70 persen
dari jatah pakan per hari. Pada saat pemberian pakan ini kincir air sebaiknya
dimatikan agar pakan tidak mengambang. Cara pemberian pakan cukup disebar
secara merata di seluruh tambak.
Mengontrol air
Kegiatan lain
yang harus rutin dilakukan ialah mengontrol kualitas air tambak. Pemeriksaan
ini dilakukan setiap hari sehingga kalau terjadi penurunan kualitas air secepat
mungkin dapat diatasi. Kegiatan ini meliputi memantau ketinggian air, mengganti
air, serta memeriksa salinitas dan suhu air. Bila kualitas air menurun,
pertumbuhan kepiting akan lamban. Persentase pergantian air ini antara lain
sebanyak 30 persen minggu pertama, 40 persen minggu kedua, 50 persen minggu
ketiga, dan 30 persen minggu keempat.
Panen
Panen dilakukan
setelah sampling memperlihatkan telur kepiting berkisar 90-100 persen untuk
betina, dan berat jantan mencapai 350 gr ke atas. Pemanenan dilakukan dengan
cara mengeringkan tambak, kemudian kepiting ditangkap satu per satu dengan
jepit yang terbuat dari bambu.