Buah Belimbing Manis (Buah Unggul Indonesia)
Termasuk keluarga Oxalidaceae, yang semasa muda buahnya
berwarna hijau muda, dan berubah kuning sampai kemerahan setelah tua. Bentuk
pohonnya kukuh, kaya akan cabang dan ranting sehingga sering ditanam orang
sebagai tanaman peneduh dan sekaligus penghias pekarangan.
Seperti buah-buah lain yang banyak jenisnya, maka belimbing
pun demikian. Ada
jenis yang enak dimakan dan ada yang tidak. Hanya jenis-jenis belimbing yang
enak saja yang dibicarakan karena dari segi komersial sangat menguntungkan sehingga
dapat meningkatkan pendapatan petani yang kreatif memanfaatkan tanaman ini.
Ciri buah belimbing yang diunggulkan peminat buah ini
umumnya produksi per pohon tinggi, bentuk buahnya besar, warnanya menarik,
berair banyak, seratnya halus, dan yang penting rasanya manis dan segar.
Baru-baru ini varietas demak kunir dan demak kapur telah dilepas oleh Menteri
Pertanian sebagai belimbing unggul. Walaupun begitu belimbing sembiring,
belimbing filipina, belimbing wulan wijaya, belimbing paris, dan belimbing dewi tidak kalah
unggulnya dari varietas demak tersebut.
Belimbing demak biasa juga disebut belimbing Semarang, disebabkan berasal dari Demak, tidak jauh dari Semarang, Propinsi Jawa
Tengah. Demak kunir, demak kapur, demak jingga termasuk varietas belimbing
demak. Secara umum di antara ke-3 varietas itu tidak begitu banyak perbedaannya
baik dilihat dari segi produksi buah per pohon (rata-rata 150-350 buah/tahun),
bobot buah (rata-rata 200-400 g), bentuk buah yang lonjong, rasanya, aroma yang
harum, serta tekstur buah yang halus. Ciri yang paling membedakannya jika
dilihat warna buah yang telah matang. Demak kunir jika sudah matang warnanya
kuning merata, demak kapur warnanya putih merata, serta demak jingga warnanya
kemerahan. Dibanding belimbing sembiring dan belimbing filipina bobot buah
belimbing demak kunir lebih rendah, namun relatif lebih besar ukuran fisiknya
daripada demak jingga dan demak kapur.
Penyebaran pertama kali belimbing sembiring dari kebun Bapak
T. Sembiring di Pancur Batu, Sumatera Utara, sehingga di belakang nama
belimbing tersebut diembel- embeli nama varietas Sembiring. Buah belimbing ini
termasuk genjah karena umur 1 tahun sudah bisa berbuah. Produksi buah rata-rata
300-an setiap pohon, panjang buah lebih dari 15 cm, garis tengah bisa lebih
dari 10 cm, bobot buah bisa mencapai lebih dari 300 g (dalam 1 kg berisi 3
buah), dan warna buah kuning jika sudah matang.
Jenis belimbing filipina hampir serupa dengan belimbing
sembiring, buahnya sama-sama besar dan manis. Perbedaan mencolok antara
belimbing filipina dengan sembiring pada warna kuning buahnya yang sedikit
lebih muda (belimbing sembiring kuningnya lebih menyala), bentuk ujung buah
lebih meruncing ke bawah, kandungan air belimbing filipina lebih banyak, bobot
buah lebih besar (ada yang mencapai 700 g sebuah, tetapi rata-rata lebih dari
500 g) dan lebih pesat pertumbuhan buahnya. Belimbing filipina berumur 3 bulan
sudah mampu menghasilkan buah yang banyak, sehingga batang tanaman berumur satu
tahun besarnya sudah mencapai seukuran lengan orang dewasa. Asal-usul nama
filipina di belakang buah ini kurang jelas. Menurut Baptfk Suwarto yang berasal
dari Kebun Jeruk Barat, satu kali ia mendapatkan bibit belimbing dari temannya
kemudian ia memberi nama belimbing itu belimbing filipina, begitu saja, tanpa
alasan apapun.
Belimbing wulan merupakan hasil silangan antara demak kunir
dengan demak jingga. Si penyilangnya, Subandi, asal Madiun, melakukannya pada
tahun 1979. Diambilnya belimbing demak kunir sebagai tetua betina dan demak
jingga sebagai tetua jantan, hingga terjadilah persilangan itu. Hasilnya sangat
mengagumkan karena ukuran, bentuk, rasa, warna, tekstur hasil perpaduan dari
kedua induknya. Bobot buahnya lebih besar dari demak kunir (350-400 g), bentuk
buahnya oval (demak jingga legokannya dangkal), rasa buahnya manis campur masam
dan sedikit kelat), ukuran buahnya lebih besar dari kedua induknya, warna buah
oranye, serta tekstur buah tidak berserat sehingga disukai oleh kalangan orang
tua.
Belimbing wijaya (nama ini diambil dari nama keluarga)
dikembangkan oleh Harsudi, mahasiswa pertanian UGM, Yogyakarta.
Buah belimbing ini hasil silangan belimbing bangkok dan belimbing kunir.
Keistimewaan hasil silangan ini selain produksinya tinggi (360
buah/pohon/musim), bobot buahnya juga besar (1 kg berisi 4-7 buah), berair,
juga rasanya manis seperti madu.
Diduga belimbing paris
merupakan hasil silangan alami antara demak kapur dan demak kunir. Sudah lama
berkembang di Pasarminggu, Jakarta,
dan sekitarnya. Nama paris bukan berasal dari
nama kota Paris,
tetapi^ berdasarkan kecepatan matangnya buah yang diandaikan seperti pepaya paris, yang cukup dikenal tempo dulu, sehingga belimbing
ini pun diembel-embeli kata paris.
M. Yusuf Ali pemilik pohon belimbing paris di Bojonggede, Bogor, mengatakan
bahwa pohonnya yang berusia setahun hasilnya kira-kira 50 buah/pohon dan usia
sekitar 3 tahun hasilnya 200-300 buah/pohon. Bentuk dan ukuran buahnya tidak
mengecewakan, rata-rata 10 cm, garis tengahnya rata-rata 7 cm, tidak jauh beda
dengan belimbing demak kunir. Warna buahnya kuning sampai sedikit kemerahan,
berdaging tebal atau padat, "belimbingannya" bersayap tipis.
Berlawanan dengan demak kunir yang "belimbingannya" bersayap lebar
dan berdaging tipis. Selain itu, kelebihan belimbing ini buahnya dapat dipetik
lebih cepat sekitar 70-80 hari sejak berbunga (umumnya 90-100 hari sejak
berbunga), dan rasa buahnya tetap manis. Pada jenis lain, rasa buah pada umur
ini masih kelat dan agak pahit.
Nama belimbing dewi muncul pertama kali pada tahun 1980
ketika belimbing jenis tersebut keluar sebagai juara pertama kategori buah
nonlangka. Menurut pemiliknya, Nyonya Permanasari, pohon induknya berasal dari
Pejaten, Pasarminggu, Jakarta.
Ukuran buah ini besar dan panjang, seukuran dengan belimbing sembiring, hanya
warnanya agak kemerahan seperti belimbing demak kunir.
"Belimbingannya" bersayap sempit dan berdaging padat persis belimbing
paris, tetapi
bedanya belimbing dewi mempunyai sayap yang bagian pinggirnya tetap berwarna
hijau meski buah sudah matang. Kelebihan lainnya adalah buah ini tahan disimpan
pada suhu ruangan tanpa mengurangi rasa manisnya. (http://www.agrosukses.com).