Buah Salak/ Salaca edulis (Buah Unggul Indonesia)
Salak (Salaca edulis) termasuk keluarga Palmae dengan
batang-batang tertutup oleh pelepah daun yang tersusun rapat sekali. Buahnya
tersusun di dalam tandan (tersekap di antara pelepah daun) dan bersisik
cokelat. Rasa daging buah ada yang kelat, asam, manis, dan kelat asam manis.
Namun kualitas buah salak yang dikehendaki konsumen umumnya mempunyai daging
buah yang tebal, bijinya kecil, kadar taninnya rendah, manis, kesat (tidak
berair), warna kulit buah kecokelatan.
Salak pondoh, salak condet, salak bali, salak sleman, dan
salak penjalinan adalah varietas-varietas salak yang telah memenuhi kriteria
tersebut dan sudah dikenal umum. Salak pondoh, berasal dari Desa Soka,
Kabupaten Sleman. Inilah varietas satu-satunya yang secara resmi telah dilepas
oleh Menteri Pertanian sebagai kultivar yang unggul. Ada 3 macam warna kulit salak pondoh, yaitu
yang disebut salak pondoh merah (warna kulit cokelat kemerahan), pondoh kuning
(warna kulit cokelat kekuningan), dan salak pondoh hitam (warna kulit cokelat
kehitaman). Dari ke-3 jenis tersebut pondoh hitam yang warnanya kurang menarik,
tetapi paling enak rasanya. Ukuran salak ini kecil, berat kira-kira 30-100 g.
Warna daging buah putih kapur, rasanya manis (terutama pondoh hitam), tidak
masir, dan bijinya kecil-kecil seperti salak bali. Keistimewaan salak ini
terutama dilihat dari sifat buahnya. Buah yang masih muda, rasa daging buahnya
sudah manis, gurih (tanpa "rasa" kelat), apalagi jika sudah tua.
Salak condet, berasal dari Desa Condet, Jakarta. Ukuran salak ini bervariasi dari
kecil, sedang, sampai besar. Warna kulit buah cokelat sampai kehitaman. Daging
buahnya sangat tebal, rasanya bervariasi dari manis sampai manis agak kelat,
masir, dan kesat. Menurut Sobari (1984) persentase komposisi daging buah salak
condet lebih tinggi daripada jenis salak lainnya yaitu sebesar 71,08 diikuti
salak sleman 67,44; salak pondoh 67,07; dan terkecil salak bali sebesar 65,36.
Salak bali, berasal dari Sibetan, Bali.
Ukuran salak bali kecil sampai sedang. Warnanya cokelat muda cenderung ke arah
cerah, dan mempunyai sisik yang lebih halus dari salak- salak lainnya. Daging
buahnya tebal, manis rasanya, kering, tidak masir serta mempunyai biji kecil
dan tunggal.
Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta,
selain ditemui salak pondoh ada juga disebut salak gading dan salak kembang
arum (berasal dari Desa Kembang Arum). Antara ke-2 jenis salak ini warna dan
rasa dagingnya hampir sama yaitu putih kekuningan; manis sampai manis agak
kelat dan masir. Perbedaannya terdapat pada warna kulit serta ukuran buahnya.
Salak gading warnanya kuning gading mengkilap, ukuran buah sedang; sedangkan
salak kembang arum warnanya cokelat, ukuran buah kecil, sedang sampai besar.
Salak penjalinan tidak kalah mutunya dari salak lain. Salak
ini berasal dari Bangkalan, Madura. Bentuknya kecil, warna kulit buah cokelat
kekuningan, dan yang penting
rasa daging buahnya manis, renyah, dan masir. (http://www.agrosukses.com).