Manisan Cabai Pengeruk Laba
Pedas. Itulah rasa cabai. Namun rasa cabai nan pedas itu
diolah menjadi manisan berubah menjadi rezeki nan manis. Lihat saja yang
dilakukan Nurul dan Ellice. Walaupun sulit untuk memproduksinya, tapi laba
bisnis manisan cabai itu bisa mencapai 40% dari omzet.
Walaupun pedas, cabai nyatanya bisa menjadi bisnis yang
menggiurkan. Selain bisa diperdagangkan dalam kondisi segar, bisnis cabai juga
bisa berupa cabai giling, abon cabai, hingga berupa manisan cabai.
Peluang bisnis olahan cabai segar itu ternyata sudah
dilakukan Nurul Hanifah, pemilik CV Mekar Anugrah di Bogor, Jawa Barat. Nurul
sudah tiga tahun ini tekun mengolah cabai segar menjadi manisan cabai. Tentu
saja, Nurul berbisnis manisan cabai karena di situ ada laba yang sangat manis.
"Margin dari memproduksi manisan cabai bisa 40% dari omzet," terang
Nurul.
Nurul mengaku menjual setiap kilogram (kg) manisan cabai
seharga Rp 150.000. Saat ramai pesanan, Nurul bisa menjual sebanyak 150 kg
manisan cabai dengan omzet mencapai Rp 22,5 juta per bulan. "Kalau
dirata-ratakan, setiap bulan, omzet jualan manisan cabai saya sekitar Rp 17
juta," terang Nurul.
Walaupun buka usaha di Bogor,
manisan cabai buatan Nurul sudah melanglang buana hingga keluar daerah Bogor. Kini manisan cabai
buatan Nurul bisa ditemukan di Jakarta, Bandung, bahkan hingga sampai Semarang, Jawa Tengah.
Kenaikan jumlah
pembeli manisan cabai itu terasa belakangan ini. Nurul mengaku, setiap tahun,
omzet bisnis manisan cabainya terus bertambah. "Omzet saya tahun ini sudah
naik 30% ketimbang tahun lalu," klaim Nurul.
Selain Nurul, ada
Alicce Hanafi, pemilik toko Toeniel Manisan, yang juga memproduksi manisan
cabai di Surabaya, Jawa Timur.
Alicce sudah
mengolah cabai menjadi manisan cabai sejak tahun 2010 lalu. "Awalnya saya
bikin manisan terong, terus ikut mencoba manisan dari cabai," jelas
Alicce.
Hasil dari coba-coba itu ternyata membawa berkah bagi
Alicce. Manisan cabai itu disenangi banyak pelanggannya. Bahkan ada
pelanggannya yang dulu terbiasa membeli manisan terong, belakangan beralih
membeli manisan cabai.
Saat ini, Alicce bisa menjual sekitar 86 kg hingga 100 kg
manisan cabai per bulan. Alicce menjual manisan cabai itu seharga Rp 180.000 -
Rp 200.000 per kg. "Kalau secara eceran saya menjual Rp 20.000 untuk 100
gram atau per ons," terang Allice.
Dalam sebulan setidaknya Alicce bisa mengantongi omzet Rp 15
juta hingga Rp 20 juta. Selain menjual manisan cabai, Alicce juga mendulang
omzet dari penjualan selai cabai yang terbuat dari air sisa rebusan cabai.
"Dalam mengolah manisan cabai, boleh dibilang tidak ada limbah yang
terbuang," terang Alicce.
Walaupun laba jualan manisan cabai menggiurkan, namun proses
pembuatan manisan cabai cukup rumit dan terbilang panjang.
"Mulai dari membersihkan biji, merebusnya dengan gula
sampai proses pengeringan bisa menghabiskan waktu berhari-hari," terang
Nurul.
SUMBER KLIPPING: Kontan