Depok, Durian Unggulan Malang
Depok 1 dan depok
2 bukan daerah pemukiman di selatan Jakarta. Itu sebutan buat dua durian unggul
asal Desa Kawungrejo, Kecamatan Ngantang, Malang. Sosoknya mungil. Bobot cuma
1,5 - 2 kg per buah. Namun, bila Anda sanggup menghabiskan 2 buah sekali makan,
Anda layak disebut mania durian.
Ukuran buah
memang mungil, tetapi daging buahnya ehm ... tebal berserat dan pulen. Saking
tebalnya, saat menggigit gigi seperti "tenggelam" dalam daging. "Satu
juring kebanyakan diisi satu pongge atau rata-rata 6 pongge per buah,"
ujar Baswarsiati, peneliti di Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi(BPTP) Karangploso,
Malang. Kini terbayang kan tebalnya ke-2 durian milik Anni itu. Dibandingkan
daging buah, ukuran biji sangat kecil. Di dalam setiap buah minimal dijumpai
satu biji abnormal.
Citarasa Durio
zibethinus lokal itu manis dan cenderung pahit, tanda kadar alkohol tinggi. Itu
pula yang menyebabkan aroma tajam. "Karena daging tebal dan manis makanya
cepat kenyang dan muncul rasa enek," ujar Baswarsiati. Makanya meski
terbilang penggemar, ia sendiri hanya mampu menghabiskan 1 buah sekali makan.
Nah, untuk
menikmati kelezatan si raja buah berdaging kuning hampir putih itu perlu
perjuangan sendiri. Maklum kulit buah relatif tebal mencapai 1,5 cm. Toh itu
tak sia-sia. Di balik duri hijau kecokelatan, menanti daging nan lezat.
Pantat dekok
Sosok depok 1 dan
depok 2 itu persis sama. Keduanya berbentuk bulat dengan pantat dekok sehingga
dapat "didudukkan". Warna kulit cokelat, duri besar, dan jarang. Bila
dicampur, konsumen sulit membedakan. Durian- durian itu dipanen dari pohon
warisan orang tua Anni. Umur keduanya tidak diketahui pasti. Namun, dengan diameter batang lebih 1 m,
diperkirakan umur lebih 100 tahun. Depok 1 setinggi 30 m; depok 2 hanya 20 m.
Setiap musim dari setiap pohon dipetik 100 - 300 buah.
Dengan harga terjangkau
per buah, Anni tak kesulitan memasarkan. Bahkan penggemar harus lebih dahulu
memesan 1 bulan sebelumnya. Bila main "tembak" tidak bakal merasakan
keistimewaan durian di pinggir waduk Selorejo itu. Maklum kelezatannya telah
kesohor hingga seluruh Jawa Timur.
Tak heran bila
Baswarsiati kesulitan mendapatkan buah untuk keperluan penelitian. "Saya
hanya dapat 2 kali, padahal rajin mengontak pemiliknya," tutur ahli
peneliti muda bidang pemuliaan itu. Buah itu dibutuhkan untuk dikirim ke
Jakarta untuk diajukan sebagai buah unggul.
Kehadiran 2
durian istimewa dari tepian waduk Selorejo tak mengherankan. Sejak dulu
desa-desa di sekitar waduk dikenal sebagai sentra durian di Jawa Timur. Dari
hasil eksplorasi dijumpai 40 varietas durian. Sepuluh di antaranya tergolong
istimewa. Kami menemukan tumbu ngantang dan bajul di Desa Mulyorejo, meski tak
seistimewa depok 1 dan depok 2. Kelezatannya layak dinikmati pada musim panen
Desember - Januari.