Hati2 Melalap Daun Singkong Mentah
Daun singkong
harus dimasak dulu, bila akan dimakan. Lamanya paling tidak 15 menit. Setelah dimasak,
terserah ! Mau diolah apa saja bisa. Yang penting daun yang dipilih untuk
masakan harus sehat dan segar.
Penulis bukanlah
seorang yang anti atau menentang makan lalap, tapi lewat kesempatan ini mencoba
memperingatkan agar kita hati-hati dalam memilih sayuran untuk lalap. Jangan
sampai nyawa terancam gara-gara makan lalap.
Dalam keadaan
mentah, daun singkong banyak mengandung glukosida. Bahan ini dengan mudah dapat
membebaskan asam sianida (HCN) yang sangat beracun. Sedikit saja sianida
tertelan, nyawa kita pasti jadi taruhan. Karena itu, lalap daun singkong sebenarnya
mengandung risiko yang sangat besar.
Selain sifat daun
singkong yang mengandung bahaya seperti itu, penulis juga bermaksud
mengingatkan adanya bahaya baru yang berasal dari kemajuan teknologi. Yaitu
akibat semprotan berbagai jenis obat-obatan pembasmi hama. Sehingga kemungkinan
timbunan sisa pestisida dalam tubuh tanaman menjadi kian banyak. Daun-daunan
yang masih mengandung racun ini tentu saja tidak layak kita makan. Oleh karena
itu, kita harus pandai-pandai memilih daun bahan lalapan yang tidak berbahaya.
Mengapa ?
Daun singkong
memang dikenal banyak penggemarnya. Di samping rasanya yang khas, ia mengandung
vitamin dan mineral. Kandungan protein pada daun singkong cukup tinggi, yaitu
mencapai 6,8 sampai 7 gram dari tiap 100 gram bahan segar. Karena alasan inilah
banyak ahli gizi menganjurkan, agar kita tidak malu-malu makan daun singkong
meskipun sering dianggap sayur murahan. Namun yang jadi soal di sini adalah
perlakuan yang bagaimana yang mesti kita jaga. Daun yang mana dan bagaimana
mengolahnya.
Disarankan bila
anda hendak memasak daun singkong, pilihlah yang muda- muda saja. Sebab
seratnya masih lunak, serta proteinnya lebih banyak dibanding daun tua.
Sementara glukosida daun tua lebih banyak ketimbang daun muda.
Dalam buku yang
berjudul "Edible Leaves of The Tropics", edisi kedua (1979) yang
ditulis oleh Franklin W. Martin dan Ruth M. Ruberte, pada halaman 33 antara
lain tertulis "... Daun singkong tidak boleh dimakan mentah, dan hal itu
sungguh riskan kalau dilakukan. Di dalam daun semua spesies tanaman selalu
mengandung glukosida yang mudah membebaskan asam sianida yang mematikan. Untuk
menghilangkan racun tersebut, hendaknya daun yang hendak dimakan, terlebih
dahulu harus direbus paling tidak selama 15 menit".
Jadi supaya aman
dan bebas dari bahaya keracunan, hendaknya daun singkong dimasak dahulu sebelum
dihidangkan, tanpa harus mengurangi jumlah kandungan protein dan mineral selama
proses pemasakan. Paling mudah adalah dengan mencucinya dahulu dengan air
bersih, dicelup atau disiram dan jangan direndam. Barulah kemudian daun yang
sudah bersih itu kita potong- potong. Merebus daun singkong sebaiknya dikukus,
jadi tidak direndam dalam air. Itupun tidak baik kalau terlalu lama, bisa lumat
nanti. Seusai dikukus, terserah anda, mau dimasak apa saja daun singkong itu.
Lantaran mesti
dikukus dulu, maka daun singkong lalapan kita ini sebenarnya kurang tepat
disebut lalapan. Sebab istilah lalapan itu sendiri menunjuk pada dedaunan yang
dimakan dalam keadaan mentah, yang biasa disertai sambal. Sehingga yang perlu
diperhatikan adalah masalah pemilihan bahan yang baik serta pencucian yang
bersih.
Bahan lalapan
hendaknya dipilih daun yang sehat dan segar. Bahan tersebut tidak boleh terserang
jamur atau bakteri, ataupun ulat. Selain itu, daun tersebut janganlah daun yang
terlalu banyak menerima semprotan pestisida. Biasanya kebun sayuran yang tak
terlalu luas, tidak mengalami banyak penyemprotan. Namun alangkah lebih baik
kalau sayuran itu merupakan hasil pekarangan kita sendiri. Selain terjamin
mutunya, juga menghemat pengeluaran sektor dapur.
Mencuci lalapan
sebaiknya jangan dengan air mentah, sebab sayuran itu nanti tidak dimasak.
Tetapi dicuci dengan air matang yang sudah didinginkan. Nah, selamat menikmati
lalap dan anda merasa puas.