KLIK dan DAFTAR SEKARANG DI AGROSUKSES: Dapatkan Pendanaan, Permodalan, Pemasaran, Kemitraan, dan lain-lain khusus di bidang: Perikanan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Agroindustri. (AGROSUKSES, Mitra Agro Terpercaya Sejak 2013).

CARA PESAN: (1). Transfer ke Rekening Mandiri: 127.000.631.8081 a/n PT. Agromania Mitra Artha uang sejumlah Rp 425.000. (2). Setelah transfer, infokan ke kami via SMS/WA ke nomor: 0822-4665-9164 dengan format "Ekspor, Nama Anda, Alamat Lengkap Anda". Contoh: Ekspor, Mira, Jl. Belimbing no.9 Kemang Timur Jaksel 12150. (3). Pesanan Anda langsung dikirim dan resi pengiriman kami kirim ke nomor Anda agar Anda bisa melacak pengiriman.

SEDIKIT INFO: Bisnis ikan sidat semakin banyak dilirik orang. Ikan asli Indonesia yang bernama latin anguilla sp dan mengandung gizi yang sangat tinggi (mengalahkan ikan salmon) ini telah membawa berkah pundi2 rejeki bagi banyak orang: mulai dari remaja, ibu rumah tangga, wiraswasta, karyawan, hingga pensiunan. Peluang bisnis terbaik saat ini dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Hosting Unlimited Indonesia

Mengapa Tanah Asam Tidak Baik Ditanami?

Banyak hobiis yang sudah maklum bahwa tanah asam tidak baik ditanami. Walaupun demikian, mungkin masih banyak yang belum mengerti kenapa bisa demikian.

Yang dimaksud dengan tanah asam adalah tanah yang mempunyai pH rendah, di bawah angka 5,5. Buat Indonesia yang beriklim tropik-basah, tanah asam bukan sesuatu yang aneh. Guyuran hujan yang berkepanjangan akan "mencuci" ion-ion alkali (basa) seperti Ca, Mg, K dan P dari jerapan-jerapan tanah. Sebaliknya, jumlah ion hidrogen malah makin meningkat (karena banyak air yang melepaskannya). Padahal, ion hidrogen itulah biang keladi terjadinya keasaman tanah.

Pertanyaan sekarang: kenapa tanah asam tidak baik ditanami? Semakin asam tanah itu (semakin rendah angka pH-nya), maka jumlah ion Al (Alumunium) dan Mn (Mangan) dalam tanah makin meningkat. Padahal Al bersifat toksik terhadap tanaman, demikian pula Mn yang berlebihan. Bukan cuma itu saja, tanah yang asam juga selalu berkonotasi dengan tanah basah, yang berarti jumlah oksigen yang dikandungnya hanya sedikit. Kondisi demikian akan menekan kehidupan bakteri aerop (bakteri yang hidupnya memerlukan oksigen) yang bertugas menguraikan bahap organik dalam tanah. Akibatnya bisa ditebak: peruraian bahan organik akan terhambat dan tanah menjadi tidak subur.

Akibat lebih gawat dari pH tanah yang rendah adalah, dengan semakin rendahnya angka pH, maka ketersediaan sebagian besar unsur hara akan makin rendah juga. Persoalannya bukan saja karena banyak unsur hara yang tercuci oleh hujan, tapi juga karena dalam kondisi pH rendah, banyak sekali unsur hara yang diikat oleh Fe- dan liat sehingga tidak bisa tersedia bagi tanaman. Sialnya, meski kemudian unsur hara itu kita tambah lewat pemberian pupuk, ia tetap akan "diikat" sehingga tidak bisa diserap oleh akar tanaman.

Jenis-jenis unsur hara yang tersedia tapi sedikit pada kondisi pH yang rendah, bisa dilihat pada gambar. Tampak bahwa pada angka pH di bawah 6, ketersediaan unsur nitrogen, fosfor, kalium, sulfur, kalsium, magnesium dan molibdenum makin berkurang. Memang ada juga unsur yang ketersediaannya tidak berkurang, atau justru makin meningkat, seperti besi, mangan dan boron. Akan tetapi, ini malah menimbulkan masalah: mangan akan meracuni tanaman dan Fe (besi) akan mengikat hara.

Sebenarnya, persoalan semacam ini juga dihadapi pada pH yang semakin tinggi. Pada pH mulai 7,5 ke atas, ketersediaan nitrogen dan fosfor juga makin berkurang. Hanya, kondisi pH tinggi demikian pada tanah di Indonesia relatif jarang jika dibandingkan dengan persoalan tanah asam. Maka, tidaklah sering diperbincangkan.

Juga dapat dilihat bahwa ketersediaan unsur hara menjadi optimum pada kisaran pH antara 6-7,5. Pada kisaran angka ini, kalau kita menambahkan unsur hara lewat pemupukan juga tidak akan diikat oleh Fe (karena jumlah kedua ion ini makin menurun dengan makin meningkatnya angka pH) sehingga bisa tersedia bagi tanaman.

Yang dimaksud dengan tanah asam adalah tanah yang mempunyai pH rendah, di bawah angka 5,5. Buat Indonesia yang beriklim tropik-basah, tanah asam bukan sesuatu yang aneh. Guyuran hujan yang berkepanjangan akan "mencuci" ion-ion alkali (basa) seperti Ca, Mg, K dan P dari jerapan-jerapan tanah. Sebaliknya, jumlah ion hidrogen malah makin meningkat (karena banyak air yang melepaskannya). Padahal, ion hidrogen itulah biang keladi terjadinya keasaman tanah.

Pertanyaan sekarang: kenapa tanah asam tidak baik ditanami? Semakin asam tanah itu (semakin rendah angka pH-nya), maka jumlah ion Al (Alumunium) dan Mn (Mangan) dalam tanah makin meningkat. Padahal Al bersifat toksik terhadap tanaman, demikian pula Mn yang berlebihan. Bukan cuma itu saja, tanah yang asam juga selalu berkonotasi dengan tanah basah,


Dari uraian di atas jelaslah kenapa tanah dengan pH di bawah 5,5 (tanah«asam) kurang baik untuk ditanami sehingga perlu dinaikkan dulu pH-nya dengan jalan pengapuran. 

Posting Komentar

  © Pasar Agro Online Indonesia by Agrosukses.com 2016

Back to TOP