Ini Memang Jenis Baru: Nangka Telanjang dari Kudus
Ini dia nangka
unik yang layak jadi koleksi. Kalau sudah matang, kulitnya tidak perlu dikupas
lantaran ia memang telanjang. Copot saja salah satu daging buahnya yang tebal
dan rasakan kemanisannya. Praktis, tidak perlu dipotong, dan bebas getah.
Tempat berbuahnya
seperti nangka biasa. Bakal
buah muncul di percabangan atau batang utama. Ketika sudah matang akan tercium
aroma harum menyengat. Tangkainya harus tersisa waktu tiba masa panen. Pada tangkai tersebut diikatkan sebuah
tali agar buah bisa digantung. Jangan meletakkan buah di meja atau lantai sebab
permukaan yang keras akan mempercepat pembusukan.
Nangka telanjang
asal Kudus memang mencengangkan banyak orang, termasuk Hendro. Ahli buah-buahan
itu agak terperangah ketika diinformasikan ada nangka tanpa kulit. "Ah,
itu mungkin nangka belanda," ujarnya ketika dihubungi via telepon. Namun,
setelah dideskripsikan bentuk buahnya, ia yakin, "Ini memang jenis
baru."
Penelusuran
pustaka yang dilakukan pun tidak menunjukkan hasil. Dalam buku Tumbuhan Berguna
Indonesia karangan K. Heyne, tercantum 21 keluarga Artocarpus. Namun, tidak ada
satu pun yang deskripsi buahnya mirip nangka telanjang asal Kudus. Buku
"suci" lain yang dibuka ialah A Dictionary of the Economic Products
of the Malay Peninsula karangan Burkill. Di sana tercantum 15 keluarga
Artocarpus yang seluruh deskripsi buahnya berbeda dengan nangka telanjang.
`
Ada jenisnya
Nangka belanda yang disebut oleh Hendro bukanlah sirsaknya
Anona muricata, tetapi benar-benar nangka. Bentuk daunnya juga daun nangka. Demikian juga dengan daging buah, memang
nangka, walaupun rasanya tidak enak. Sosok pohon itu di kebun pembibitan Cipaku
agak lebih besar daripada sawo. Kulit buah tipis seperti sawo.
Mengacu pada
nangka belanda yang sudah kerapkali dilihat, Hendro menduga nangka telanjang asal
Kudus sebuah temuan baru."Memang ada jenis seperti itu," ujar
peneliti tersebut berkali-kali meyakinkan.
Bagi para
pengusaha, nangka telanjang jelas tidak menarik untuk diusahakan. Nilai
ekonomisnya sebagai buah segar atau olahan tidak ada. Dengan penampilan tanpa
kulit, maka daya simpan buah pasti pendek. Yang tertarik pada nangka telanjang
itu justru para hobiis atau kolektor. Penampilan buahnya yang atraktif
menjadikannya layak sebagai salah satu elemen taman produktif.
Asal India
Nangka unik itu masih sekeluarga dengan nangka bubur,
celeng, dulang atau salak. Wajar
karena sebenarnya seluruh nangka yang kita kenal berasal dari India. Bahkan
menurut Burkill, salah satu nama sansekerta nangka menjadi kata induk untuk
panah atau panaih. Ini sebutan nangka di daerah Sumatera Utara. Sedangkan nama
nangka di Jawa dan Malaysia berasal dari kosa kata India - jaka. Lepas dari
itu, di India banyak petilasan yang menunjukkan nangka sudah dipakai sejak
ribuan tahun lalu. Tanaman itu kemudian menyebar ke Malaysia yang dekat
Indonesia.
Di Indonesia
nangka kebanyakan dimakan segar. Hanya sebagian kecil saja yang diolah menjadi
keripik nangka. Bob Sadino dahulu pernah membuat keripik nangka. Modal besar
dikucurkannya untuk mendatangkan mesin pengering. Namun, bahan baku tidak ada
sehingga hilang pulalah produknya dari pasar padahal permintaan mulai masuk.
Produsen keripik
nangka skala besar yang masih tersisa, antara lain Hichsu Nusantara. Di Pacitan
perusahaan ini menanam nangka pada luasan kira-kira tiga puluhan hektar.
Produksi nangkanya masih ditambah lagi dari kebun petani mitra seluas 70-an
hektar. Dengan cara itu HN mencoba mengikis kendala bahan baku untuk keripik
nangka.
Pemain nangka
olahan di sini masih sangat terbatas. Kebanyakan nangka dimakan sebagai buah
segar. Karena itu, kehadiran nangka telanjang asal Kudus membuat para kolektor
mempunyai pilihan lain untuk buah Artocarpus ini. (Trully).